BOOKING TIKET PESAWAT

Awal

Awal. Info sangat penting tentang Awal. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Awal

Dari kejauhan saya melihat teman saya, skurity yang bertugas sore, sedang duduk pada tangga pintu yang menuju resepsionis. Setelah memarkir sepeda motor, saya menghampirinya dan bilang mau menitip kunci kantor. Biar aku yang taruh nanti, jawabnya. Mendengar itu, saya langsung menuju ke tempat dia duduk. Saat saya akan menyerahkan anak kunci itu, dia memekik tertahan sambil menunjuk ke kaki saya. Secara reflek, saya mencoba menahan kaki kiri yang hampir menginjak lantai. Dan.., ya ampun, saya hampir saja menginjak ponsel miliknya yang di letakkannya pada lantai di depan anak tangga tempat dia duduk. Sebuah ponsel bermerk Sony Ericsson W810i dengan warna hitam. Sepanjang perjalanan pulang saya jadi berfikir mengapa dia meletakkan ponsel di lantai? Apa sedang mendengarkan lagu-lagu dari ponsel itu? Tapi saya tidak mendengar suara musik dari ponsel itu. Barangkali dia merasa cukup aman meletakkan ponsel di lantai itu karena pada jam seperti tidak akan ada orang lalu-lalang disitu. Saya juga tidak bisa membayangkan bagaimana jika tadi ponsel itu terinjak oleh kaki saya. Tentu saja saya tidak mau disalahkan. Dia yang taruh ponsel sembarangan. Tapi bagaimana jika ternyata yang terinjak itu bukan ponsel, tapi seekor ular berbisa? Kaki saya bisa dipatuk ular itu. Ternyata saya salah juga, jalan tidak sambil memperhatikan sekitar. Beberapa saat setelah berada di rumah, saya bisa merasa lega karena bisa pulang dan juga karena tidak menginjak ponsel teman saya itu. Tiba-tiba ponsel saya berdering, itu dari pak Tjiptono, atasan saya. Beliau bilang, petugas skurity yang berjaga di pelabuhan melapor bahwa lampu teras depan kantor Marine belum dinyalakan. Waduh..., saya kelupaan menyalakan lampu itu lagi. Puasa di hari pertama ini sudah berhasil dijalani dengan baik. Meskipun setelah tengah hari badan jadi terasa kering. Biasanya saat jam kerja bisa sambil minum kopi, teh, atau air putih. Sekarang cuma bisa manyun. Biasanya juga, setiap jam 12 siang buru-buru pulang ke rumah atau pergi ke rumah makan untuk makan siang, sekarang tidak bisa begitu lagi. Tapi tetap tenang, namanya juga lagi berpuasa. Harus bisa menahan hawa nafsu. Semua nafsu harus bisa ditahan sejak mulai imsak sampai maghrib. Bukan sekedar tidak makan dan minum. Setiap bulan puasa Ramadhan, jatah kopi, teh, dan gula di kantor benar-benar jadi utuh. Apa semua berpuasa? Wah.., kurang tahu nih. Ada beberapa teman kerja yang non muslim, jelas mereka tidak berpuasa. Tapi mereka memilih untuk tidak membuat minuman atau membawa makanan di kantor. Alasannya supaya tidak mengganggu teman-teman yang sedang berpuasa. Bentuk toleransi yang bagus. Sepertinya itu sudah lama terjadi. Sebelum saya bekerja disini, itu memang sudah lama berlangsung. Pada bulan puasa seperti ini pelaksanaan kerja lapangan yang terlalu menguras tenaga dan keringat sudah dikurangi. Dari pada nanti semua mengalami dehidrasi lalu pingsan, mendingan bikin kegiatan yang ringan-ringan saja deh. Tadi sempat bikin pelaksanaan koreksi titik koordinat pada buoy sarana bantu navigasi No. 6 yang kemarin sudah terpasang di alur pelabuhan khusus Pulau Bunyu. Setelah diteliti lagi, ternyata posisinya kurang tepat. Terpaksa kami geser lagi. Ini penting sekali. Kesalahan meletakkan sarana bantu navigasi pada alur pelabuhan bisa mengakibatkan kapal yang datang atau berangkat akan salah pula menentukan alur. Akibatnya kapal tersebut akan kandas pada perairan dangkal. Alhamdulillah posisinya sudah berhasil dikoreksi tadi pagi. Kami melakukannya dengan bantuan GPS dan membaring (metode konvensional dalam menentukan posisi di laut).


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger