bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina

bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina. Info sangat penting tentang bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina

bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina
Kotabumi
Termasuk didalamnya saat pesawat melakukan kemampuan supercruise (penerbangan supersonik tanpa menggunakan afterburner) pada ketinggian 40.000 kaki mencapai kecepatan Mach 1,5. "Pada penerbangan dengan menggunakan biofuel pada Jumat lalu, F-22 menunjukkan performa yang sempurna. Tidak ada perbedaan seperti halnya menggunakan bahan bakar JP-8", kata Jeff Braun, direktur Air Force'sAlternative Fuels Certification Division. Biofuel ini berasal dari tanaman Camelina Sativa yang masih serumpun dengan tanaman mustard. Tanaman ini bisa tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dan dapat bertahan hidup pada kondisi air yang terbatas. Penggunaan pupuknya juga lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan bakar jet dari tumbuhan Camelina mampu mengurangi emisi karbon hingga sebesar 80 persen. Tumbuhan Camelina juga telah disetujui oleh lembaga USDA sebagai makanan ternak. Bahan bakar sintetis berbasis tumbuhan Camelina telah digunakan pada banyak jenis pesawat militer dan komersial. Diantaranya pada penerbangan pesawat penumpang pertama di Eropa yang menggunakan biofuel pada tahun 2009 lalu. Pada penerbangan tersebut biofuel dicampur dengan hydroprocessed dan selanjutnya dikenal sebagai bahan bakar jet hydrotreated terbarukan (HRJs) yang dapat berasal dari berbagai bahan baku minyak tumbuhan dan lemak hewan. Garuda Indonesia akan membuka rute baru Jakarta—Manila pergi pulang untuk memperluas layanan penerbangan di kawasan Asia Tenggara. Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Tbk Arif Wibowo mengatakan maskapai pelat merah itu tengah melakukan persiapan untuk mempersiapkan rute tersebut. "Ditargetkan pada kuartal IV tahun ini rute itu sudah bisa dilayani," ujarnya. Saat ini Garuda baru melayani penerbangan langsung di beberapa di negara anggota Asean, yaitu Bangkok (Thailand), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Singapura. Maskapai itu sebenarnya melayani rute Jakarta-Manila tetapi dengan sistem code share atau kerja sama penerbangan dengan maskapai Filipina, Philippines Airlines.